Jumat, 15 November 2019

Analysis Of Variance

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Hai hai hai, Sahabat Generasi Emas 2020!

Gimana nih kabar kalian semua? Masih semangatkan, untuk mencari informasi dalam rangka mencerdaskan diri?

Kali ini kita akan membahas tentang Analysis Of Variance (ANOVA), yuk kita mulai langsung aja!


ANALYSIS OF VARIANCE (ANOVA)
Dalam sebuah penelitian, terkadang kita ingin membandingkan hasil perlakuan (treatment) pada sebuah populasi dengan populasi yang lain dengan metode uji hipothesis yang ada (Distribusi Z, Chi Kuadrat, atau Distribusi-T). Membandingkan satu rata-rata populasi dengan satu rata-rata populasi yang lain, selain memakan waktu, juga beresiko mengandung kesalahan yang besar. Untuk itu, kita memerlukan sebuah metode yang cepat dan beresiko mengandung kesalahan lebih kecil, yakni ANOVA (Analysis of Variance).

Pada dasarnya, pola sampel dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yakni :

  1. Seluruh sampel, baik yang berada pada kelompok pertama sampai dengan yang ada di kelompok yang lain, berasal dari populasi yang sama. Untuk kondisi ini, hipotesis nol berbunyi: “tidak ada efek dari perlakuan (treatment)”
  2. Sampel yang ada pada kelompok yang satu berasal dari populasi yang berbeda dengan populasi sampel yang ada di kelompok yang lain. Untuk kondisi ini, hipotesis nol berbunyi: “tidak ada perbedaan efek perlakuan antar kelompok”.
Sebagai contoh, ANOVA digunakan untuk membandingkan rata-rata dari beberapa populasi yang diwakili oleh beberapa kelompok sampel secara bersama, sehingga hipotesis matematikanya (untuk 5 kelompok) adalah :

Bunyi hipotesis sebagaimana yang disebutkan di atas bersifat fleksibel karena tidak
menyebutkan secara pasti µ mana yang berbeda dengan lainnya. Hal ini berarti bahwa µ mana yang tidak sama bukan merupakan masalah

Anova dapat digunakan untuk menganalisa sejumlah sampel dengan jumlah data yang sama pada tiap-tiap kelompok sampel, atau dengan jumlah data yang berbeda. ANOVA mensyaratkan datadata penelitian untuk dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu. Penggunaan “variance” sesuai dengan prinsip dasar perbedaan sampel: sampel yang berbeda dilihat dari variabilitas-nya. Ukuran yang baik untuk melihat variabilitas adalah variance atau standard deviation (simpangan baku).


ANOVA SATU JALUR
Dinamakan analisis varians satu jalur, karena analisisnya menggunakan varians dan data hasil pengamatan merupakan pengaruh satu faktor. Dari tiap populasi secara independen kita ambil sebuah sampel acak, berukuran n1 dari populasi kesatu, n2 dari populasi kedua dan seterusnya berukuran nk dari populasi ke k. Data sampel akan dinyatakan dengan Yij yang berarti data ke-j dalam sampel yang diambil dari populasi ke-i.

ANOVA satu jalur yaitu analisis yang melibatkan hanya satu peubah bebas. Secara rinci, ANOVA satu jalur digunakan dalam suatu penelitian yang memiliki ciri-ciri berikut :

1) Melibatkan hanya satu peubah bebas dengan dua kategori atau lebih yang dipilih dan ditentukan oleh peneliti secara tidak acak. Kategori yang dipilih
disebut tidak acak karena peneliti tidak bermaksud menggeneralisasikan hasilnya ke kategori lain di luar yang diteliti pada peubah itu. Sebagai contoh, peubah jenis kelamin hanya terdiri atas dua ketgori (pria-wanita), atau peneliti hendak membandingkan keberhasilan antara Metode A, B, dan C dalam meningkatkan semangat belajar tanpa bermaksud menggeneralisasikan ke metode lain di luar ketiga metode tersebut.
2) Perbedaan antara kategori atau tingkatan pada peubah bebas dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif.
3) Setiap subjek merupakan anggota dari hanya satu kelompok pada peubah bebas, dan dipilih secara acak dari populasi tertentu.

Tujuan dari uji ANOVA satu jalur adalah untuk membandingkan lebih dari dua rata-rata. Sedangkan gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi. Maksudnya dari signifikansi hasil penelitian. Jika terbukti berbeda, berarti kedua sampel tersebut dapat digeneralisasikan (data sampel dianggap dapat mewakili populasi). ANOVA satu jalur dapat melihat perbandingan lebih dari dua kelompok data.

CONTOH :
Dari 5 tablet obat sakit kepala yang berbeda diberikan kepada 25 orang yang sakit kepala (pusing). Setelah beberapa jam, obat itu dapat mengurangi rasa sakit. Ke-25 orang tersebut dibagi secara acak kedalam 5 kelompok dan masing-masing diberi satu jenis obat. Berikut data lamanya minum obat tersebut dengan berkurangnya rasa sakit. Berikut datanya.
Dengan menggunakan taraf nyata 5%, Ujilah pendapat yang mengatakan bahwa rata-rata kelima obat tersebut memberikan efek yang sama.

Penyelesaian :
N = 25 (Jumlah semua anggota)
n = 5 (Jumlah anggota dalam masing-masing kelompok)
k = 5 (Jumlah kelompok)

Prosedur pengujian hipotesis.
1. Perumusan hipotesis
2. Menetapkan taraf nyata
Dari soal diketahui bahwa 𝑎 = 5%
Selanjutnya dihitung nilai dari 
Derajat kebebasan pembilang : 
Derajat kebebasan penyebut : 
Jadi, 
3. Perhitungan nilai 
Untuk perhitungan nilai kita akan membuat tabel ANOVA nya dengan menghitung nilai JKK, JKT, JKE dan nilai dari A dan B nya
Jumlah kuadrat antar sampel
Jumlah kuadrat total
Jumlah kuadrat dalam sampel
JKE = JKT - JKK = 137,04 - 79,44 = 57,6

Rata-rata kuadrat antar sampel
Rata-rata kuadrat dalam sampel
Nilai dari 
Jadi, Tabel ANOVA nya

4. Keputusan dan kesimpulan



ANOVA DUA JALUR
Pengujian klasifikasi dua jalur tanpa nteraksi merupakan pengujian hipotesis tiga rata-rata atau lebih dengan dua faktor yang berpengaruh dan interaksi antara kedua faktor tersebut dtiadakan. tujuan dari pengujian hipotesis ANOVA dua jalur adalah untuk mengetahui apakah ada pengaryh dan berbagai kriteria yang diuji terhadap hasil yang diinginkan.

CONTOH :
Berikut ini adalah hasil perhektar dari 4 jenis padi dengan penggunaan pupuk yang berbeda.
dimana T = Total
Dengan taraf nyata 5%, ujilah apakah rata-rata hasil perhektar sama untuk:
a. Jenis pupuk (pada baris),
b. Jenis tanaman (pada kolom).

Penyelesaian :
Diketahui :
b = 3
k = 4
𝑎 = 5%

Prosedur pengujian hipotesis.
1. Perumusan hipotesis
kasus a.
kasus b.

2. Menetapkan taraf nyata dan nilai
Dari soal diketahui nilai 𝑎 = 5%
Derajat kebebasan kasus a.
Derajat kebebasan pembilang 
Derajat kebebasan penyebut: 
Sehingga diperoleh nilai = 5,14

Derajat kebebasan kasus b 
Derajat kebebasan pembilang 
Derajat kebebasan penyebut: 
Sehingga diperoleh nilai = 4,76

3. Menghitung nilai 
Untuk menghitung nilai  kita akan membuat tabel ANOVA nya dengan menghitung nilai JKB, JKK, JKT, JKE, dan nilai dari 

Jumlah Kuadrat Total
Jumlah Kuadrat Baris
Jumlah Kuadrat Kolom
Jumlah Kuadrat Error
JKE = JKT - JKB - JKK = 30,92 - 15,17 - 2,92 = 12,83

Rata-rata Kuadrat Baris
Rata-rata Kuadrat Kolom
Nilai untuk baris
Nilai untuk kolom
Sehingga diperoleh tabel ANOVA sebagai berikut :

4. Keputusan dan Kesimpulan
kasus a
kasus b

Sekian pembahasan tentang Analysis of Variance, semoga bermanfaat untuk teman-teman semua yaa... Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar